BOGOR--Kampung Kelinci mendapat
kunjungan spesial dari Menteri
BUMN Dahlan Iskan, kemarin. Warga
di Kampung Budi Asih RT01/01 Desa
Gunung Mulya Kecamatan Tenjolaya
yang rata-rata beternak kelinci
dikagetkan dengan kehadiran
Dahlan.
Tak ada pemberitahuan sebelumnya,
tiba-tiba Dahlan didampingi Ketua
MUI Pusat Ketua MUI Pusat Bidang
Pemeberdayaan Ekonomi Anwar Abas
nongol di kampung yang sedang
menggalakkan usaha ternak kelinci.
Kedatangan Dahlan yang cukup
singkat, hanya satu jam di lokasi itu
untuk melihat secara langsung
budidaya kelinci dan mengetahui
tentang produksinya.
Dahlan memantau langsung kandang
kelinci dan berkomunikasi dengan
para peternak. Sharing tentang
perawatan dan mendengarkan keluh
kesah para peternak kelinci.
Kepada peternak Dahlan
mengungkapkan keinginannya untuk
membuat dan mengupayakan
program daging kelinci siap
konsumsi di Indonesia. "Hal ini
perlu dilakukan agar ternak kelinci
bisa berkembang," ujar Dahlan.
Kedatangan mantan Dirut PLN ini
sendiri membuat bangga para
peternak. Ketua Kelompok kampung
kelinci Aris Rizal (41) menjelaskan
pihaknya sangat kaget dengan
kedatangan Menteri BUMN tersebut.
"Tidak ada pemberitahuan
sebelumnya akan kedatangan
mereka. Kunjungan ini juga sekadar
ingin mengetahui bagaimana
produksi dan perawatan kelinci
daging tersebut. Kami bangga
dikunjungi menteri seperti pak
Dahlan Iskan," ujar Aris.
Aris menjelaskan bahwa di Kampung
Budi Asih ada 20 kelompok peternak
kelinci. Namun untuk kelinci daging
saat ini baru ada tiga kandang
sedang. Selama ini masih fokus
pada kelinci hias.
Untuk pemasaran masih dilakukan di
Bogor di pasar-pasar tradisional.
Sedangkan untuk di pasar modern,
baru bekerjasama dengan satu
supermarket.
Aris menambahkan bahwa saat
mengobrol Dahlan juga sempat
menanyakan penghasilan perbulan.
"Kedatangan beliau hanya ingin
berkunjung melihat langsung
peternak kelinci saja, tidak lebih.
Hanya menyarankan untuk
meminjam uang ke Bank Muamalat
untuk menambah modal,"
ungkapnya.
Selama ini pula satu ekor kelinci
dihargai Rp60 ribu. Untuk yang
masih berumur satu bulan Rp20
ribu. Sampai saat ini jumlah kelinci
di kampung tersebut ada 600 ekor.
Ketua MUI Pusat Bidang
Pemeberdayaan Ekonomi Anwar Abas
mengatakan jika pihaknya sengaja
melihat peternak kelinci yang ada di
kampung Budi asih. Karena budidaya
kelinci ini sangat punya potensi
tinggi dalam bidang usaha. Dan
ingin membantu warga yang
usahanya masih minim biaya.
"Ini salah satu usaha yang cukup
punya nilai tinggi. Bagaimana tidak,
mereka bisa meraup keuntungan
dalam sebulan Rp4 juta. Jika
dibandingkan dengan gaji UMK
masih kalah. Makanya kami ingin
memberdayakan potensi ini, supaya
lebih berkembang lagi," ujar Anwar
yang hadir bersama Dahlan.
Sumber: http://m.jpnn.com/news.php?id=184642
No comments:
Post a Comment