Friday, 9 May 2014

Biografi Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu’anhu

Biografi Abu Bakar Ash Shiddiq
Radhiallahu’anhu
Penulis: Syaikh ‘Abdurrahman bin
‘Abdillah As Suhaim hafizhahullah
Nama
Nama beliau -menurut pendapat
yang shahih- adalah Abdullah bin
‘Utsman bin ‘Amir bin ‘Amr bin
Ka’ab bin Sa’ad bin Taiym bin
Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay Al
Qurasyi At Taimi.
Kun-yah
Beliau memiliki kun-yah: Abu Bakar
Laqb (Julukan)
Beliau dijuluki dengan ‘Atiq (ﻋﺘﻴﻖ )
dan Ash Shiddiq (ﺍﻟﺼﺪِّﻳﻖ ).
Sebagian ulama berpendapat bahwa
alasan beliau dijuluki ‘Atiq karena
beliau tampan. Sebagian
mengatakan karena beliau berwajah
cerah. Pendapat lain mengatakan
karena beliau selalu terdepan dalam
kebaikan. Sebagian juga mengatakan
bahwa ibu beliau awalnya tidak
kunjung hamil, ketika ia hamil maka
ibunya berdoa,
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﻥ ﻫﺬﺍ ﻋﺘﻴﻘﻚ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻮﺕ ، ﻓﻬﺒﻪ ﻟﻲ
“Ya Allah, jika anak ini engkau
bebaskan dari maut, maka
hadiahkanlah kepadaku”
Dan ada beberapa pendapat lain.
Sedangkan julukan Ash Shiddiq
didapatkan karena beliau
membenarkan kabar dari Nabi
Shallallahu’alaihi Wasallam dengan
kepercayaan yang sangat tinggi.
Sebagaimana ketika pagi hari setelah
malam Isra Mi’raj, orang-orang kafir
berkata kepadanya: ‘Teman kamu itu
(Muhammad) mengaku-ngaku telah
pergi ke Baitul Maqdis dalam
semalam’. Beliau menjawab:
ﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻗﺎﻝ ﻓﻘﺪ ﺻﺪﻕ
“Jika ia berkata demikian, maka itu
benar”
Allah Ta’ala pun menyebut beliau
sebagai Ash Shiddiq:
ﻭَﺍﻟَّﺬِﻱ ﺟَﺎﺀ ﺑِﺎﻟﺼِّﺪْﻕِ ﻭَﺻَﺪَّﻕَ ﺑِﻪِ ﺃُﻭْﻟَﺌِﻚَ ﻫُﻢُ
ﺍﻟْﻤُﺘَّﻘُﻮﻥَ
“Dan orang yang membawa
kebenaran (Muhammad) dan yang
membenarkannya, mereka itulah
orang-orang yang bertakwa ” (QS. Az
Zumar: 33)
Tafsiran para ulama tentang ayat ini,
yang dimaksud ‘orang yang datang
membawa kebenaran’ ( ﺟَﺎﺀ ﺑِﺎﻟﺼِّﺪْﻕِ )
adalah Nabi Muhammad
Shallallahu’alaihi Wasallam dan yang
dimaksud ‘orang yang
membenarkannya’ ( ﺻَﺪَّﻕَ ﺑِﻪِ ) adalah
Abu Bakar Radhiallahu’anhu .
Beliau juga dijuluki Ash Shiddiq
karena beliau adalah lelaki pertama
yang membenarkan dan beriman
kepada Nabi Muhammad
Shallallahu’alaihi Wasallam. Nabi
Shallallahu’alaihi Wasallam telah
menamai beliau dengan Ash Shiddiq
sebagaimana diriwayatkan dalam
Shahih Bukhari:
ﻋﻦ ﺃﻧﺲ ﺑﻦ ﻣﺎﻟﻚ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﺃﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲ
ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺻﻌﺪ ﺃُﺣﺪﺍً ﻭﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ
ﻭﻋﻤﺮ ﻭﻋﺜﻤﺎﻥ ، ﻓﺮﺟﻒ ﺑﻬﻢ ﻓﻘﺎﻝ : ﺍﺛﺒﺖ
ﺃُﺣﺪ ، ﻓﺈﻧﻤﺎ ﻋﻠﻴﻚ ﻧﺒﻲ ﻭﺻﺪﻳﻖ ﻭﺷﻬﻴﺪﺍﻥ
“Dari Anas bin Malik
Radhiallahu’anhu bahwa Nabi
Shallallahu’alaihi Wasallam menaiki
gunung Uhud bersama Abu Bakar,
Umar dan ‘Utsman. Gunung Uhud
pun berguncang. Nabi lalu
bersabda: ‘Diamlah Uhud, di atasmu
ada Nabi, Ash Shiddiq (yaitu Abu
Bakr) dan dua orang Syuhada’ (‘Umar
dan ‘Utsman) ”
Kelahiran
Beliau dilahirkan 2 tahun 6 bulan
setelah tahun gajah.
Ciri Fisik
Beliau berkulit putih, bertubuh
kurus, berambut lebat, tampak kurus
wajahnya, dahinya muncul, dan ia
sering memakai hinaa dan katm .
Jasa-jasa
Jasanya yang paling besar adalah
masuknya ia ke dalam Islam
paling pertama.
Hijrahnya beliau bersama Nabi
Shallallahu’alaihi Wasallam
Ketegaran beliau ketika hari
wafatnya Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam
Sebelum terjadi hijrah, beliau
telah membebaskan 70 orang
yang disiksa orang kafir karena
alasan bertauhid kepada Allah.
Di antara mereka adalah Bilal
bin Rabbaah, ‘Amir bin Fahirah,
Zunairah, Al Hindiyyah dan
anaknya, budaknya Bani
Mu’ammal, Ummu ‘Ubais
Salah satu jasanya yang terbesar
ialah ketika menjadi khalifah
beliau memerangi orang-orang
murtad
Abu Bakar adalah lelaki yang lemah
lembut, namun dalam hal
memerangi orang yang murtad,
beliau memiliki pendirian yang
kokoh. Bahkan lebih tegas dan keras
daripada Umar bin Khattab yang
terkenal akan keras dan tegasnya
beliau dalam pembelaan terhadap
Allah. Imam Bukhari dan Muslim
meriwayatkan hadits Abu Hurairah
Radhiallahu’anhu :
ﻟﻤﺎ ﺗﻮﻓﻰ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ
ﻭﺍﺳﺘُﺨﻠﻒ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ ﻭﻛﻔﺮ ﻣﻦ ﻛﻔﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺮﺏ
ﻗﺎﻝ ﻋﻤﺮ : ﻳﺎ ﺃﺑﺎ ﺑﻜﺮ ﻛﻴﻒ ﺗﻘﺎﺗﻞ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﻗﺪ
ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ :
ﺃﻣِﺮﺕ ﺃﻥ ﺃﻗﺎﺗﻞ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺣﺘﻰ ﻳﻘﻮﻟﻮﺍ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ
ﺍﻟﻠﻪ ، ﻓﻤﻦ ﻗﺎﻝ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺼﻢ ﻣﻨﻲ
ﻣﺎﻟﻪ ﻭﻧﻔﺴﻪ ﺇﻻ ﺑﺤﻘﻪ ﻭﺣﺴﺎﺑﻪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ؟
ﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ : ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻷﻗﺎﺗﻠﻦ ﻣﻦ ﻓﺮﻕ ﺑﻴﻦ
ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺰﻛﺎﺓ ، ﻓﺈﻥ ﺍﻟﺰﻛﺎﺓ ﺣﻖ ﺍﻟﻤﺎﻝ ،
ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻟﻮ ﻣﻨﻌﻮﻧﻲ ﻋﻨﺎﻗﺎ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻳﺆﺩﻭﻧﻬﺎ ﺇﻟﻰ
ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻟﻘﺎﺗﻠﺘﻬﻢ
ﻋﻠﻰ ﻣﻨﻌﻬﺎ . ﻗﺎﻝ ﻋﻤﺮ : ﻓﻮ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﺎ ﻫﻮ ﺇﻻ
ﺃﻥ ﺭﺃﻳﺖ ﺃﻥ ﻗﺪ ﺷﺮﺡ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﺪﺭ ﺃﺑﻲ ﺑﻜﺮ
ﻟﻠﻘﺘﺎﻝ ﻓﻌﺮﻓﺖ ﺃﻧﻪ ﺍﻟﺤﻖ
“Ketika Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam wafat, dan Abu Bakar
menggantikannya, banyak orang yang
kafir dari bangsa Arab. Umar
berkata: ‘Wahai Abu Bakar, bisa-
bisanya engkau memerangi manusia
padahal Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda, aku diperintah
untuk memerangi manusia sampai
mereka mengucapkan Laa ilaaha
illallah, barangsiapa yang
mengucapkannya telah haram darah
dan jiwanya, kecuali dengan hak
(jalan yang benar). Adapun hisabnya
diserahkan kepada Allah?’ Abu Bakar
berkata: ‘Demi Allah akan kuperangi
orang yang membedakan antara
shalat dengan zakat. Karena zakat
adalah hak Allah atas harta. Demi
Allah jika ada orang yang enggan
membayar zakat di masaku, padahal
mereka menunaikannya di masa
Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam, akan ku perangi dia’.
Umar berkata: ‘Demi Allah, setelah
itu tidaklah aku melihat kecuali
Allah telah melapangkan dadanya
untuk memerangi orang-orang
tersebut, dan aku yakin ia di atas
kebenaran ‘”
Begitu tegas dan kerasnya sikap
beliau sampai-sampai para ulama
berkata:
ﻧﺼﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﺑﺄﺑﻲ ﺑﻜﺮ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺮﺩّﺓ ،
ﻭﺑﺄﺣﻤﺪ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ
“Allah menolong Islam melalui Abu
Bakar di hari ketika banyak orang
murtad, dan melalui Ahmad (bin
Hambal) di hari ketika terjadi fitnah
(khalqul Qur’an )”
Abu Bakar pun memerangi orang-
orang yang murtad dan orang-orang
yang enggan membayar zakat ketika
itu
Musailamah Al Kadzab dibunuh
di masa pemerintahan beliau
Beliau mengerahkan pasukan
untuk menaklukan Syam,
sebagaimana keinginan
Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam. Dan akhirnya Syam
pun di taklukan, demikian juga
Iraq.
Di masa pemerintahan beliau, Al
Qur’an dikumpulkan. Beliau
memerintahkan Zaid bin Tsabit
untuk mengumpulkannya.
Abu Bakar adalah orang yang
bijaksana. Ketika ia tidak ridha
dengan dilepaskannya Khalid bin
Walid, ia berkata:
ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﺃﺷﻴﻢ ﺳﻴﻔﺎ ﺳﻠﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻋﺪﻭﻩ
ﺣﺘﻰ ﻳﻜﻮﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻫﻮ ﻳﺸﻴﻤﻪ
“Demi Allah, aku tidak akan
menghunus pedang yang Allah
tujukan kepada musuhnya sampai
Allah yang menghunusnya ” (HR.
Ahmad dan lainnya)
Ketika masa pemerintahan beliau,
terjadi peperangan. Beliau pun
bertekad untuk pergi sendiri
memimpin perang, namun Ali bin
Abi Thalib memegang tali kekangnya
dan berkata: ‘Mau kemana engkau
wahai khalifah? Akan kukatakan
kepadamu perkataan Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam ketika
perang Uhud:
ﺷِـﻢْ ﺳﻴﻔﻚ ﻭﻻ ﺗﻔﺠﻌﻨﺎ ﺑﻨﻔﺴﻚ . ﻭﺍﺭﺟﻊ
ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤﺪﻳﻨﺔ ، ﻓﻮ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﺌﻦ ﻓُﺠﻌﻨﺎ ﺑﻚ ﻻ
ﻳﻜﻮﻥ ﻟﻺﺳﻼﻡ ﻧﻈﺎﻡ ﺃﺑﺪﺍ
‘Simpanlah pedangmu dan
janganlah bersedih atas keadaan
kami. Kembalilah ke Madinah. Demi
Allah, jika keadaan kami
membuatmu sedih Islam tidak akan
tegak selamanya ‘. Lalu Abu Bakar
Radhiallahu’anhu pun kembali dan
mengutus pasukan.
Beliau juga sangat mengetahui
nasab-nasab bangsa arab
Keutamaan
Tidak ada lelaki yang memiliki
keutaman sebanyak keutamaan Abu
Bakar Radhiallahu’anhu
1. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah
manusia terbaik setelah Nabi
Muhammad Shallallahu’alaihi
Wasallam dari golongan umat
beliau
Ibnu ‘Umar Radhiallahu’anhu
berkata:
ﻛﻨﺎ ﻧﺨﻴّﺮ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻓﻲ ﺯﻣﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ
ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ، ﻓﻨﺨﻴّﺮ ﺃﺑﺎ ﺑﻜﺮ ، ﺛﻢ ﻋﻤﺮ
ﺑﻦ ﺍﻟﺨﻄﺎﺏ ، ﺛﻢ ﻋﺜﻤﺎﻥ ﺑﻦ ﻋﻔﺎﻥ ﺭﺿﻲ
ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻢ
“Kami pernah memilih orang terbaik
di masa Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam. Kami pun memilih Abu
Bakar, setelah itu Umar bin Khattab,
lalu ‘Utsman bin Affan
Radhiallahu’anhu ” (HR. Bukhari)
Dari Abu Darda Radhiallahu’anhu , ia
berkata:
ﻛﻨﺖ ﺟﺎﻟﺴﺎ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ
ﻭﺳﻠﻢ ﺇﺫ ﺃﻗﺒﻞ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ ﺁﺧﺬﺍ ﺑﻄﺮﻑ ﺛﻮﺑﻪ ﺣﺘﻰ
ﺃﺑﺪﻯ ﻋﻦ ﺭﻛﺒﺘﻪ ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ
ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﺃﻣﺎ ﺻﺎﺣﺒﻜﻢ ﻓﻘﺪ ﻏﺎﻣﺮ .
ﻭﻗﺎﻝ : ﺇﻧﻲ ﻛﺎﻥ ﺑﻴﻨﻲ ﻭﺑﻴﻦ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﺨﻄﺎﺏ
ﺷﻲﺀ ، ﻓﺄﺳﺮﻋﺖ ﺇﻟﻴﻪ ﺛﻢ ﻧﺪﻣﺖ ﻓﺴﺄﻟﺘﻪ ﺃﻥ
ﻳﻐﻔﺮ ﻟﻲ ﻓﺄﺑﻰ ﻋﻠﻲّ ، ﻓﺄﻗﺒﻠﺖ ﺇﻟﻴﻚ ﻓﻘﺎﻝ :
ﻳﻐﻔﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻚ ﻳﺎ ﺃﺑﺎ ﺑﻜﺮ – ﺛﻼﺛﺎ – ﺛﻢ ﺇﻥ ﻋﻤﺮ
ﻧﺪﻡ ﻓﺄﺗﻰ ﻣﻨﺰﻝ ﺃﺑﻲ ﺑﻜﺮ ﻓﺴﺄﻝ : ﺃﺛَـﻢّ ﺃﺑﻮ
ﺑﻜﺮ ؟ ﻓﻘﺎﻟﻮﺍ : ﻻ ، ﻓﺄﺗﻰ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﻓﺠﻌﻞ
ﻭﺟﻪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﺘﻤﻌّﺮ ،
ﺣﺘﻰ ﺃﺷﻔﻖ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ ﻓﺠﺜﺎ ﻋﻠﻰ ﺭﻛﺒﺘﻴﻪ
ﻓﻘﺎﻝ : ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺃﻧﺎ ﻛﻨﺖ ﺃﻇﻠﻢ –
ﻣﺮﺗﻴﻦ – ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ
ﻭﺳﻠﻢ : ﺇﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻌﺜﻨﻲ ﺇﻟﻴﻜﻢ ﻓﻘﻠﺘﻢ :
ﻛﺬﺑﺖ ، ﻭﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ : ﺻَﺪَﻕ ، ﻭﻭﺍﺳﺎﻧﻲ
ﺑﻨﻔﺴﻪ ﻭﻣﺎﻟﻪ ، ﻓﻬﻞ ﺃﻧﺘﻢ ﺗﺎﺭﻛﻮ ﻟﻲ ﺻﺎﺣﺒﻲ
– ﻣﺮﺗﻴﻦ – ﻓﻤﺎ ﺃﻭﺫﻱ ﺑﻌﺪﻫﺎ
“Aku pernah duduk di sebelah Nabi
Shallallahu’alaihi Wasallam. Tiba-
tiba datanglah Abu Bakar
menghadap Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam sambil menjinjing ujung
pakaiannya hingga terlihat lututnya.
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam
berkata: ‘Sesungguhnya teman kalian
ini sedang gundah‘. Lalu Abu Bakar
berkata, “Wahai Rasulullah, antara
aku dan Ibnul Khattab terjadi
perselisihan, aku pun segera
mendatanginya untuk meminta maaf,
kumohon padanya agar memaafkan
aku namun dia enggan
memaafkanku, karena itu aku datang
menghadapmu sekarang’. Nabi
Shallallahu’alaihi Wasallam lalu
berkata: ‘“ Semoga Allah
mengampunimu wahai Abu Bakar‘.
Sebanyak tiga kali, tak lama setelah
itu Umar menyesal atas
perbuatannya, dan mendatangi
rumah Abu Bakar sambil bertanya,
“Apakah di dalam ada Abu Bakar?”
Namun keluarganya menjawab,
tidak. Umar segera mendatangi
Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam. Sementara wajah
Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam terlihat memerah karena
marah, hingga Abu Bakar merasa
kasihan kepada Umar dan memohon
sambil duduk di atas kedua
lututnya, “Wahai Rasulullah Demi
Allah sebenarnya akulah yang
bersalah”, sebanyak dua kali. Maka
Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda, ‘ Sesungguhnya
ketika aku diutus Allah kepada
kalian, ketika itu kalian mengatakan,
”Engkau pendusta wahai
Muhammad”, Sementara Abu Bakar
berkata, ”Engkau benar wahai
Muhammad”. Setelah itu dia
membelaku dengan seluruh jiwa dan
hartanya. Lalu apakah kalian tidak
jera menyakiti sahabatku? ‘ sebanyak
dua kali. Setelah itu Abu Bakar tidak
pernah disakiti” (HR. Bukhari)
Beliau juga orang yang paling
pertama beriman kepada Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam,
menemani Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam dan
membenarkan perkataannya. Hal ini
terus berlanjut selama Rasulullah
tinggal di Mekkah, walaupun banyak
gangguan yang datang. Abu Bakar
juga menemani Rasulullah ketika
hijrah.
2. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah
orang yang menemani Nabi
Muhammad Shallallahu’alaihi
Wasallam di gua ketika dikejar
kaum Quraisy
Allah Ta’ala berfirman,
ﺛَﺎﻧِﻲَ ﺍﺛْﻨَﻴْﻦِ ﺇِﺫْ ﻫُﻤَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻐَﺎﺭِ ﺇِﺫْ ﻳَﻘُﻮﻝُ
ﻟِﺼَﺎﺣِﺒِﻪِ ﻻَ ﺗَﺤْﺰَﻥْ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠّﻪَ ﻣَﻌَﻨَﺎ
“Salah seorang dari dua orang ketika
keduanya berada dalam gua, di
waktu dia berkata kepada temannya:
“Janganlah kamu bersedih,
sesungguhnya Allah beserta
kita”” (QS. At Taubah: 40)
As Suhaili berkata: “Perhatikanlah
baik-baik di sini Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam berkata
‘janganlah kamu bersedih’ namun
tidak berkata ‘janganlah kamu takut’
karena ketika itu rasa sedih Abu
Bakar terhadap keselamatan
Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam sangat mendalam sampai-
sampai rasa takutnya terkalahkan”.
Dalam Shahih Bukhari dan Muslim,
dari hadits Anas bin Malik
Radhiallahu’anhu , Abu Bakar berkata
kepadanya:
ﻧﻈﺮﺕ ﺇﻟﻰ ﺃﻗﺪﺍﻡ ﺍﻟﻤﺸﺮﻛﻴﻦ ﻋﻠﻰ ﺭﺅﻭﺳﻨﺎ
ﻭﻧﺤﻦ ﻓﻲ ﺍﻟﻐﺎﺭ ﻓﻘﻠﺖ : ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻮ ﺃﻥ
ﺃﺣﺪﻫﻢ ﻧﻈﺮ ﺇﻟﻰ ﻗﺪﻣﻴﻪ ﺃﺑﺼﺮﻧﺎ ﺗﺤﺖ
ﻗﺪﻣﻴﻪ . ﻓﻘﺎﻝ : ﻳﺎ ﺃﺑﺎ ﺑﻜﺮ ﻣﺎ ﻇﻨﻚ ﺑﺎﺛﻨﻴﻦ
ﺍﻟﻠﻪ ﺛﺎﻟﺜﻬﻤﺎ
“Ketika berada di dalam gua, aku
melihat kaki orang-orang musyrik
berada dekat dengan kepala kami.
Aku pun berkata kepada Rasulullah:
‘Wahai Rasulullah, kalau di antara
mereka ada yang melihat kakinya,
mereka akan melihat kita di bawah
kaki mereka’. Rasulullah berkata:
‘Wahai Abu Bakar, engkau tidak tahu
bahwa bersama kita berdua yang
ketiga adalah Allah’ ”
Ketika hendak memasuki gua pun,
Abu Bakar masuk terlebih dahulu
untuk memastikan tidak ada hal
yang dapat membahayakan Nabi
Shallallahu’alaihi Wasallam. Juga
ketika dalam perjalanan hijrah, Abu
Bakar terkadang berjalan di depan
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam,
terkadang di belakangnya, terkadang
di kanannya, terkadang di kirinya.
Oleh karena itu ketika masa
pemerintahan Umar bin Khattab
Radhiallahu’anhu ada sebagian
orang yang menganggap Umar lebih
utama dari Abu Bakar, maka Umar
Radhiallahu’anhu pun berkata:
ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻟﻠﻴﻠﺔ ﻣﻦ ﺃﺑﻲ ﺑﻜﺮ ﺧﻴﺮ ﻣﻦ ﺁﻝ ﻋﻤﺮ ،
ﻭﻟﻴﻮﻡ ﻣﻦ ﺃﺑﻲ ﺑﻜﺮ ﺧﻴﺮ ﻣﻦ ﺁﻝ ﻋﻤﺮ ، ﻟﻘﺪ
ﺧﺮﺝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ
ﻟﻴﻨﻄﻠﻖ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻐﺎﺭ ﻭﻣﻌﻪ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ ، ﻓﺠﻌﻞ
ﻳﻤﺸﻲ ﺳﺎﻋﺔ ﺑﻴﻦ ﻳﺪﻳﻪ ﻭﺳﺎﻋﺔ ﺧﻠﻔﻪ ،
ﺣﺘﻰ ﻓﻄﻦ ﻟﻪ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ
ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻘﺎﻝ : ﻳﺎ ﺃﺑﺎ ﺑﻜﺮ ﻣﺎﻟﻚ ﺗﻤﺸﻲ ﺳﺎﻋﺔ
ﺑﻴﻦ ﻳﺪﻱ ﻭﺳﺎﻋﺔ ﺧﻠﻔﻲ ؟ ﻓﻘﺎﻝ : ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ
ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺫﻛﺮ ﺍﻟﻄﻠﺐ ﻓﺄﻣﺸﻲ ﺧﻠﻔﻚ ، ﺛﻢ ﺃﺫﻛﺮ
ﺍﻟﺮﺻﺪ ﻓﺄﻣﺸﻲ ﺑﻴﻦ ﻳﺪﻳﻚ . ﻓﻘﺎﻝ : ﻳﺎ ﺃﺑﺎ ﺑﻜﺮ
ﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﺷﻲﺀ ﺃﺣﺒﺒﺖ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺑﻚ ﺩﻭﻧﻲ ؟
ﻗﺎﻝ : ﻧﻌﻢ ﻭﺍﻟﺬﻱ ﺑﻌﺜﻚ ﺑﺎﻟﺤﻖ ﻣﺎ ﻛﺎﻧﺖ
ﻟﺘﻜﻮﻥ ﻣﻦ ﻣُﻠﻤّﺔ ﺇﻻ ﺃﻥ ﺗﻜﻮﻥ ﺑﻲ ﺩﻭﻧﻚ ،
ﻓﻠﻤﺎ ﺍﻧﺘﻬﻴﺎ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻐﺎﺭ ﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ : ﻣﻜﺎﻧﻚ ﻳﺎ
ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺣﺘﻰ ﺍﺳﺘﺒﺮﺉ ﺍﻟﺠﺤﺮﺓ ، ﻓﺪﺧﻞ
ﻭﺍﺳﺘﺒﺮﺃ ، ﻗﻢ ﻗﺎﻝ : ﺍﻧﺰﻝ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ،
ﻓﻨﺰﻝ . ﻓﻘﺎﻝ ﻋﻤﺮ : ﻭﺍﻟﺬﻱ ﻧﻔﺴﻲ ﺑﻴﺪﻩ ﻟﺘﻠﻚ
ﺍﻟﻠﻴﻠﺔ ﺧﻴﺮ ﻣﻦ ﺁﻝ ﻋﻤﺮ
“Demi Allah, satu malamnya Abu
Bakar lebih baik dari satu malamnya
keluarga Umar, satu harinya Abu
Bakar masih lebih baik dari
seharinya keluarga Umar. Abu Bakar
bersama Rasulullah pergi ke dalam
gua. Ketika berjalan, dia terkadang
berada di depan Rasulullah dan
terkadang di belakangnya. Sampai-
sampai Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam heran dan berkata: ‘Wahai
Abu Bakar mengapa engkau berjalan
terkadang di depan dan terkadang di
belakang?’. Abu Bakar berkata: ‘Ya
Rasulullah, ketika saya sadar kita
sedang dikejar, saya berjalan di
belakang. Ketika saya sadar bahwa
kita sedang mengintai, maka saya
berjalan di depan’. Rasulullah lalu
berkata: ‘Wahai Abu Bakar, kalau ada
sesuatu yang aku suka engkau saja
yang melakukannya tanpa aku?’ Abu
Bakar berkata: ‘Demi Allah, tidak ada
yang lebih tepat melainkan hal itu
aku saja yang melakukan tanpa
dirimu’. Ketika mereka berdua
sampai di gua, Abu Bakar berkata:
‘Ya Rasulullah aku akan berada di
tempatmu sampai memasuki gua.
Kemudian mereka masuk, Abu Bakar
berkata: Turunlah wahai Rasulullah.
Kemudian mereka turun. Umar
berkata: ‘Demi Allah, satu malamnya
Abu Bakar lebih baik dari satu
malamnya keluarga Umar’ ‘” (HR. Al
Hakim, Al Baihaqi dalam Dalail An
Nubuwwah)
3. Ketika kaum muslimin hendak
berhijrah, Abu Bakar Ash Shiddiq
menyumbangkan seluruh hartanya.
(Dalilnya disebutkan pada poin 8,
pent.)
4. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah
khalifah pertama
Dan kita diperintahkan oleh
Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam untuk meneladani khulafa
ar rasyidin , sebagaimana sabda
beliau:
ﻋﻠﻴﻜﻢ ﺑﺴﻨﺘﻲ ﻭﺳﻨﺔ ﺍﻟﺨﻠﻔﺎﺀ ﺍﻟﺮﺍﺷﺪﻳﻦ
ﺍﻟﻤﻬﺪﻳﻴﻦ ﻣﻦ ﺑﻌﺪﻱ ﻋﻀﻮﺍ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺑﺎﻟﻨﻮﺍﺟﺬ
“Hendaknya kalian berpegang teguh
pada sunnahku dan sunnah khulafa
ar rasyidin setelahku. Gigitlah
dengan gigi geraham kalian” (HR.
Ahmad, At Tirmidzi dan lainnya.
Hadits ini shahih dengan seluruh
jalannya)
5. Abu Bakar Ash Shiddiq dipilih
sebagai khalifah berdasarkan nash
Ketika Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam sakit keras, beliau
memerintahkan Abu Bakar untuk
menjadi imam shalat berjama’ah.
Dalam Shahihain, dari ‘Aisyah
Radhiallahu’anha ia berkata:
ﻟﻤﺎ ﻣَﺮِﺽَ ﺍﻟﻨﺒﻲّ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ
ﻣﺮَﺿَﻪُ ﺍﻟﺬﻱ ﻣﺎﺕَ ﻓﻴﻪ ﺃَﺗﺎﻩُ ﺑﻼﻝٌ ﻳُﺆْﺫِﻧﻪُ
ﺑﺎﻟﺼﻼﺓِ ﻓﻘﺎﻝ : ﻣُﺮﻭﺍ ﺃَﺑﺎ ﺑﻜﺮٍ ﻓﻠْﻴُﺼَﻞّ . ﻗﻠﺖُ :
ﺇﻥّ ﺃﺑﺎ ﺑﻜﺮٍ ﺭﺟﻞٌ ﺃَﺳِﻴﻒٌ ‏[ ﻭﻓﻲ ﺭﻭﺍﻳﺔ : ﺭﺟﻞ
ﺭﻗﻴﻖ ‏] ﺇﻥ ﻳَﻘُﻢْ ﻣَﻘﺎﻣَﻚَ ﻳﺒﻜﻲ ﻓﻼ ﻳﻘﺪِﺭُ ﻋَﻠَﻰ
ﺍﻟﻘِﺮﺍﺀَﺓِ . ﻗﺎﻝ : ﻣُﺮﻭﺍ ﺃَﺑﺎ ﺑﻜﺮٍ ﻓﻠْﻴُﺼﻞّ . ﻓﻘﻠﺖُ
ﻣﺜﻠَﻪُ : ﻓﻘﺎﻝ ﻓﻲ ﺍﻟﺜﺎﻟﺜﺔِ – ﺃَﻭِ ﺍﻟﺮﺍﺑﻌﺔِ : –
ﺇِﻧّﻜﻦّ ﺻَﻮﺍﺣﺐُ ﻳﻮﺳﻒَ ! ﻣُﺮﻭﺍ ﺃَﺑﺎ ﺑﻜﺮٍ ﻓﻠْﻴُﺼﻞّ ،
ﻓﺼﻠّﻰ
“Ketika Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam sakit menjelang wafat,
Bilal datang meminta idzin untuk
memulai shalat. Rasulullah
bersabda: ‘Perintahkan Abu Bakar
untuk menjadi imam dan shalatlah’.
‘Aisyah berkata: ‘Abu Bakar itu orang
yang terlalu lembut, kalau ia
mengimami shalat, ia mudah
menangis. Jika ia menggantikan
posisimu, ia akan mudah menangis
sehingga sulit menyelesaikan bacaan
Qur’an. Nabi tetap berkata:
‘Perintahkan Abu Bakar untuk
menjadi imam dan shalatlah’.
‘Aisyah lalu berkata hal yang sama,
Rasulullah pun mengatakan hal yang
sama lagi, sampai ketiga atau
keempat kalinya Rasulullah berkata:
‘Sesungguhnya kalian itu (wanita)
seperti para wanita pada kisah
Yusuf, perintahkan Abu Bakar untuk
menjadi imam dan shalatlah’”
Oleh karena itu Umar bin Khattab
Radhiallahu’anhu berkata:
ﺃﻓﻼ ﻧﺮﺿﻰ ﻟﺪﻧﻴﺎﻧﺎ ﻣﻦ ﺭﺿﻴﻪ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ
ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻟﺪﻳﻨﻨﺎ
“Apakah kalian tidak ridha kepada
Abu Bakar dalam masalah dunia,
padahal Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam telah ridha kepadanya
dalam masalah agama? ”
Juga diriwayatkan dari ‘Aisyah
Radhiallahu’anha , ia berkata:
ﻗﺎﻝ ﻟﻲ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ
ﻓﻲ ﻣﺮﺿﻪ : ﺍﺩﻋﻲ ﻟﻲ ﺃﺑﺎ ﺑﻜﺮ ﻭﺃﺧﺎﻙ ﺣﺘﻰ
ﺍﻛﺘﺐ ﻛﺘﺎﺑﺎ ، ﻓﺈﻧﻲ ﺃﺧﺎﻑ ﺃﻥ ﻳﺘﻤﻨﻰ ﻣﺘﻤﻦٍّ
ﻭﻳﻘﻮﻝ ﻗﺎﺋﻞ : ﺃﻧﺎ ﺃﻭﻟﻰ ، ﻭﻳﺄﺑﻰ ﺍﻟﻠﻪ
ﻭﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻮﻥ ﺇﻻ ﺃﺑﺎ ﺑﻜﺮ ﻭﺟﺎﺀﺕ ﺍﻣﺮﺃﺓ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻨﺒﻲ
ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻜﻠﻤﺘﻪ ﻓﻲ ﺷﻲﺀ
ﻓﺄﻣﺮﻫﺎ ﺑﺄﻣﺮ ، ﻓﻘﺎﻟﺖ : ﺃﺭﺃﻳﺖ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ
ﺇﻥ ﻟﻢ ﺃﺟﺪﻙ ؟ ﻗﺎﻝ : ﺇﻥ ﻟﻢ ﺗﺠﺪﻳﻨﻲ ﻓﺄﺗﻲ ﺃﺑﺎ
ﺑﻜﺮ
“Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam berkata kepadaku ketika
beliau sakit, panggilah Abu Bakar
dan saudaramu agar aku dapat
menulis surat. Karena aku khawatir
akan ada orang yang berkeinginan
lain (dalam masalah khilafah)
sehingga ia berkata: ‘Aku lebih
berhak’. Padahal Allah dan kaum
mu’minin menginginkan Abu Bakar
(yang menjadi khalifah). Kemudian
datang seorang perempuan kepada
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam
mengatakan sesuatu, lalu Nabi
memerintahkan sesuatu kepadanya.
Apa pendapatmu wahai Rasulullah
kalau aku tidak menemuimu? Nabi
menjawab: ‘Kalau kau tidak
menemuiku, Abu Bakar akan
datang’ ” (HR. Bukhari-Muslim)
6. Umat Muhammad diperintahkan
untuk meneladani Abu Bakar Ash
Shiddiq
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam
bersabda,
ﺍﻗﺘﺪﻭﺍ ﺑﺎﻟﻠﺬﻳﻦ ﻣﻦ ﺑﻌﺪﻱ ﺃﺑﻲ ﺑﻜﺮ ﻭﻋﻤﺮ
“Ikutilah jalan orang-orang
sepeninggalku yaitu Abu Bakar dan
Umar ” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu
Maajah, hadits ini shahih)

No comments:

Post a Comment

baca juga

iklan